Selamat Jalan Jethro Von Beckham - Cross The Rainbow Bridge

Selamat Jalan Jethro Von Beckham - Cross The Rainbow Bridge

Tulisan ini merupakan cerita semua kenangan tentang anabul (anak berbulu) atau anak kaki empat kami, yaitu Jethro von Beckham, anjing jenis chihuahua yang berkelamin jantan. Jethro telah pergi meninggalkan kami untuk selama-lamanya saat berusia 9 tahun, pada Rabu, 13 Desember 2017, empat bulan setelah ulang tahun terakhir dia, 2 Agustus 2017.

Bagi sebagian orang, anjing hanyalah seekor anjing, tidak lebih. Kami tidak menyalahkan pendapat ini. Tapi bagi kami - dog lovers - anjing atau Jethro (nama panggilan Jethro von Beckham) adalah bagian dari keluarga kami. Kami bahkan sudah mengganggap dia adalah 'anak' kami. Mungkin banyak yang bilang, kami ini rada gila. Tapi tidak apa-apa. Itu adalah hak mereka.

Masa Kecil Jethro

Sebelum kami menikah maka Jethro sudah dipelihara dari sejak kecil sama istri saya, Marina Siregar. Saat itu mereka tinggal di Jakarta. Surat silsilah Jethro:

Surat Silsilah Jethro Von Beckham Dari Perkin


Mau tau seperti apa Jethro saat masih kecil? Lihatlah foto di bawah ini. Betapa kecilnya Jethro saat masih berusia 4 bulan. Kata istri saya, ukuran badannya hanya sebesar botol air mineral saat baru dibeli. Namun, sangat lincah, kayak tikus.


Kehadiran Jethro adalah sebagai teman bagi Darryl, seekor anjing jenis shih tzu, yang sudah dimiliki oleh istri saya sebelumnya. Jethro dibeli untuk teman Darryl agar Darryl tidak kesepian saat ditinggal kerja sama Mommy-nya. 

Saat masih kecil, Jethro 'bandel'nya luar biasa. 'Abang' Darryl selalu diganggu. Dan Jethro termasuk yang agak susah diajari. Tapi istri saya cukup telaten dan sabar untuk mengajari Jethro.

Satu hari saat mereka bermain, entah bagaimana, mungkin secara tidak sengaja kukunya Jethro melukai mata Darryl. Oleh dokter hewan disebutkan lukanya tidak terlalu serius. Namun, mungkin sebab infeksi maka kesehatan Darryl semakin memburuk dan tidak lama mati.


Sepeninggal Darryl, maka Jethro seakan-akan mendapatkan kasih sayang yang lebih besar. Dibawa jalan kemana-mana. Ini salah satu momen dimana, Jethro dibawa jalan-jalan ke Tahura Bandung sama Mommynya.





Tahun 2013 - Pindah Ke Medan

Saat kami akan menikah maka istri menanyakan apakah Jethro boleh dikirim ke Medan atau akan diberikan/diadopsi ke temannya. Saya bilang, kirim ke Medan. Maka dikirimlah Jethro dari Jakarta ke Medan. Ongkos kirim mu Jet, lebih mahal dibandingkan ongkos pesawat Mommy mu hehe

Jethro termasuk anjing yang tidak bisa percaya ke orang lain. Selama ini yang bisa dipercaya sama dia adalah Mommynya. Maka saat dia tiba di Medan maka dibutuhkan waktu agar saya bisa mendapatkan kepercayaan dari dia.

Setelah tiba di Medan, maka saya tempatkan Jethro di garasi mobil orang tua saya. Sangat susah untuk bisa mendekati dan memegang dia. Segala usaha sudah saya coba. Saya pernah mencoba dengan memberikan biskuit. Tapi setelah biskuit diambil maka dia langsung pergi.

Video Jethro saat baru pertama kali di Medan bisa dilihat di sini (Jethro Saat Baru Di Medan, Senin, 3 Nov 2013).

Untuk memasukkan ke kandangnya juga butuh waktu. Sampai istri saya bilang, biarkan pintu kandangnya terbuka dan kasih perintah dengan tegas: "kandang", maka dia akan masuk sendiri. Saya coba, satu dua kali belum berhasil. Namun akhirnya bisa juga. Setelah inilah maka Jethro mulai bisa saya pegang, saya elus dan saya mulai mendapatkan kepercayaan dari dia.


Tahun 2014

Kami sering membawa Jethro jalan-jalan, diantaranya ke Siantar dan lapangan Merdeka Medan dan tempat-tempat lain. Sekedar dia tau bahwa ada dunia lain di luar sana. Salah satu foto Jethro saat kami bawa jalan-jalan ke Lapangan Merdeka Medan.

Jenthro Bersama Mommy Dan Daddynya Di Lapangan Merdeka Medan

Di tahun ini, maka Jethro merayakan ulang tahunnya yang 6. Tapi kami lupa untuk membeli kue ulang tahunnya. Maka kami hanya bisa memberikan sepotong kecil roti tawar, keju dan telur rebus. Jethro keliatan sekali kecewa. Kalau kami melihat tampang dia di foto ini, maka kami sering tersenyum. Tampang Jethro memelas banget.




Tahun 2015

Masa-masa indah kami lalui bersama Jethro. Saat kami olah raga jalan pagi, maka kami usahakan untuk membawa Jethro. Setelah 1 putaran lapangan di kompleks dia mulai kecapean, maka kami akan gendong dia.

Jethro Dan Mommy Setelah Jalan Pagi

Yang lucunya, kalau kami berjalan menuju arah rumah orang tua kami, dan kami iseng bilang: 'ayo Jethro kita pulang", maka dia akan berhenti. Seakan-akan dia mau bilang: "Koq pulang sih, itu rumah opung sudah dekat". Barangkali dia masih mengingat rumah dimana dia pernah tinggal sekitar dua minggu setelah tiba dari Jakarta.

Jethro merayakan ulang tahun ke 7.

Tidak ingin melihat muka dia saat ulang tahun ke-6, maka di ulang tahun dia yang ke-7 ini, kami sengaja membelikan dia makanan (wet food). Dia senang banget. Tampangnya bahagia saat mendapatkan kado ulang tahunnya.



Tahun 2016

Di awal tahun 2016, maka kami mengikuti program bayi tabung di Penang selama kurang lebih 1 bulan. Selama kami di Penang, maka asisten rumah tangga orang tua lah yang bertugas memberi makan Jethro setiap harinya.

Kami bahkan memasang internet CCTV di rumah, sehingga kami bisa tetap melihat Jethro selama kami tinggal di Penang. Kelihatan sekali dia kesepian, sebab tidak ada temannya. Saat kami pulang dari Penang, maka kami disambut dengan sangat gembira sama dia. Bahkan dia sampai terpipis-pipis, saking senangnya.

Tahun ini juga merupakan perjuangan berat bagi Jethro dan juga kami. Sebelum ulang tahunnya yang ke 8 maka sering kami perhatikan kalau dia sakit saat pipis. Sempat diberi jamu untuk melancarkan pipisnya, sembuh sebentar namun tidak lama muncul lagi.

Karena Jethro selalu kesakitan saat pipis, maka kami bawa dia ke klinik Buana Vet Medan. Oleh dokter di sana, coba dicek dengan menggunakan kateter dan memang terbukti kateter tidak bisa masuk secara penuh, menandakan ada batu di saluran pipisnya.

Video saat dilakukan pengecekan saluran pipis di Buana Vet Medan bisa dilihat di sini (Saat Cek Saluran Pipis Jethro - 30 Juli 2016).

Untuk memastikan maka kami bawa ke klinik hewan di Jl. Gatot Subroto Medan untuk di rontgen. Dari hasil rontgen terlihat ada semacam batu di saluran pipisnya.

Dengan hasil rontgen ini, kami bawa Jethro ke tempat praktek drh Chaeruddin di Jl. Ring Road Medan. Dilakukan observasi dengan menginfus Jethro. Setelah ditunggu sekitar 1 jam maka dia mulai gelisah karena hendak pipis.

Tapi saat pipis, walaupun dia sudah mengedan dengan sekuat tenaga, pipisnya tidak keluar. Dia semakin kelihatan lemas. Tidak ada jalan lain, kami bilang ke dokternya, mohon segera di operasi.

Kami agak sedikit khawatir apakah Jethro kuat saat dibius. Sebab selain faktor usia, maka Jethro juga ada alergi kalau saat divaksin.

Foto saat Jethro sedang persiapan untuk operasi:

Jethro Persiapan Operasi Angkat Batu Di Saluran Pipis

Proses operasi berjalan kurang lebih selama 2 jam dan berhasil mengeluarkan batu yang sebetulnya berukuran kecil, namun karen sudah ada di saluran pipis dan mendekati ujung penis, maka hal ini menyebabkan dia tidak lagi bisa pipis.

Video saat operasi pertama bisa dilihat di sini.

Selesai operasi, maka Jethro masih harus menggunakan kateter. Hal ini untuk membantu agar lukanya cepat kering dan dia tidak perlu mengedan saat pipis.

Beginilah Jethro pipis setelah selesai operasi pertamanya:

 

Namun, setelah sekitar 2 minggu, kami perhatikan, sehabis selesai pipis, Jethro masih sering kesakitan dan selalu ada keluar darah.

Kami bawa lagi Jethro ke klinik drh. Chaeruddin. Hasil observasi disebutkan ada kemungkinan saluran pipisnya setelah dioperasi mengecil sehingga pipis tidak lancar. Solusinya adalah dengan membuat lubang pipis baru dan sekalian membuang testisnya. Dengan membuang testisnya maka hal ini juga mencegah dia terkena prostast. Demikian kata dokter.

Tidak ada jalan lain, kami menyetujuinya. Walaupun dalam hati kami, apakah dia akan kuat? Sebab baru 2 minggu sebelumnya dia selesai dioperasi.

Kami menunggu operasi yang kedua ini dengan penuh rasa cemas. Tapi Puji Tuhan, operasi berjalan dengan lancar. 

Foto-foto Jethro setelah selesai operasi membuat lubang pipis baru:


Video saat operasi membuat lubang pipis baru bisa dilihat di sini (Operasi Membuat Lubang Pipis Baru Agustus 2016)

Video saat Jethro selesai minum obat dan dibersihkan bisa dilihat di sini (Abis Minum Obat dan Bersih-bersih Oktober 2016).

Setelah operasi kedua, maka Jethro pipis dengan lancar.


Jethro saat merayakan ulang tahunnya yang ke 8.

Video Jethro saat ultah ke-8 bisa dilihat di sini (Ultah Jethro Ke 8 - 2 Agustus 2016)

Jethro Merayakan Ulang Tahunnya Yang Ke 6 Tanggal 2 Agustus 2016


Tahun 2017

Di akhir bulan Juli 2017, kami pindah dari rumah kontrakan - yang kami kontrak selama 3 tahun - ke rumah baru. Masih dalam satu kompleks juga.

Di rumah baru ini, Jethro kelihatan sangat bahagia. Sebab rumahnya lebih besar, sehingga dia bisa berlari-lari dengan bebasnya. Kandangnya kami letakkan di halaman belakang rumah. 

Namun, kalau di malam hari, dia tidur bersama kami di lantai 2. Dia mempunyai satu kandang lagi, yang kami tempatkan di kamar tidur kami. Jadi dia tidak tidur di kasur kami, tapi tidur di kandangnya sendiri (kami selalu bilang kamar Jethro untuk tempat tidurnya, bukan kandang). 


Jethro merayakan ulang tahunnya yang ke 9. Video Jethro saat ultah ke-8 bisa dilihat di sini (Ultah Jethro Ke 9 - 2 Agustus 2017).



Ternyata itu adalah ulang tahun terakhir anak kaki empat kami ini. Kami tidak menyangka kalau empat bulan setelah dia merayakan ulang tahunnya, dia 'pergi' selamanya.

Di bulan November 2017, kami sering melihat Jethro batuk-batuk. Awalnya kami biarkan saja, karena kami pikir ah, hanya batuk biasa, sebab perubahan cuaca.

Tapi karena tidak kunjung sembuh, maka kami bawa ke Buana Vet Medan. Oleh dokter di sana, diberikan obat batuk dan obat pereda nyeri.

Setelah diberikan sekitar 1 minggu, batuknya tidak kunjung sembuh. Malah kami perhatikan, nafasnya seperti tersengal-sengal dan cepat. Apalagi kalau dia sedang tidur.

Rabu 22 November 2017: saya telpon dokter di Buana Vet. Dokter bilang coba bersihkan hidungnya dengan kapas yang sudah dikasih air hangat. Saya coba lakukan dengan coba membaringkan Jethro dipangukuan saya. Tapi akibatnya Jethro seperti shock dan pingsan.

Saya panik. Saya coba goyang-goyangkan badannya. Tapi dia tidak mau bangun. Saya coba pompa bagian dadanya. Tidak lama, dia mulai sadar tapi masih tetap lemas. Saya coba kasih air madu. Perlahan-lahan dia bisa berdiri. Saya lega.

*Kalau mengingat kejadian ini, maka saya baru sadar kalau saat itu kemungkinan besar Jethro sudah mengalami serangan jantung. Namun belum terlalu parah.

Beginilah kondisi pernafasan Jethro di hari Rabu ini, bisa dilihat di video sini (Kondisi Jethro Hari Rabu 22 November 2017)

Malamnya Jethro tidur dengan sangat gelisah. Sebentar tidur, sebentar terbangun. Nafasnya keliatan sesak banget.

Kamis, 23 November 2017: karena kondisi Jethro belum ada perubahan, maka kami coba bawa ke salah satu dokter hewan. Oleh dokter hanya dibilang kemungkinan keracunan obat. Disarankan untuk diberikan susu.

Malam itu kami coba beri susu. Tapi tidak ada perubahan. Bahkan jam 2.30 dini hari, nafas Jethro semakin cepat. Kami sudah panik dan sudah pasrah. Kami nangis berdua. Kami bilang sama Jethro: "Nak, kalau kamu masih bisa bertahan, bertahanlah. Tapi kalau memang tidak bisa, pergilah, jangan tersiksa begini. Kami sudah ikhlas".

Ternyata Jethro masih bisa bertahan sampai pagi.

Jumat, 24 November 2017: Paginya kami langsung bawa ke klinik drh. Al Misbah. Sampai di sana, oleh dokter dilakukan observasi.

Setelah diobservasi termasuk di EKG dan di USG bagian perutnya, maka dokter mengatakan kalau trachea-nya tidak ada masalah. Namun detak dan irama jantungnya sangat tidak stabil. Di bagian perut dan paru-paru banyak cairan. Solusinya adalah rawat inap.

Terus terang selama ini kami tidak pernah meninggalkan Jethro untuk di rawat inap, jadi ada rasa khawatir. Tapi tidak ada pilihan lain. Kami pasrah.

Video saat Jethro ada di klinik bisa dilihat di sini (Kondisi Jethro, Jumat 24 November 2017)

Sabtu, 25 November 2017: sekitar jam 3 sore, kami datang untuk melihat Jethro. Terus terang saat pertama kali melihat dia, hati kami sedih. Karena dia hanya bisa terbaring. Keliatan sekali dia lemas walaupun ekornya masih coba digoyang-goyangkannya secara perlahan. Videonya bisa dilihat di sini (Kondisi Jethro Sabtu 25 November 2017)

Namun dari sorot matanya kami bisa melihat kalau dia senang karena kami datang. Kami juga membawa kaos saya dan meletakkannya di dalam kandangnya, supaya dia tidak merasa ditinggal sendirian.

Kami lihat nafasnya sudah tidak sekecangnya sebelumnya. Hasil cek darah, kondisi ginjal dan organ-organ tubuh lainnya tidak ada masalah. Hal ini cukup melegakan kami.

Saat kami bezuk kami coba untuk membuat Jethro senang, sambil saya menyanyikan lagu rohani sama dia. Videonya bisa dilihat di sini (Nyanyi bareng Jethro, Sabtu 25 November 2017).

Minggu, 26 November 2017: sekitar jam 10 pagi, kami mendapat kabar baik dari dokter. Dari video yang dikirim melalui WA, maka terlihat Jethro sudah mulai ada perubahan. Kami langsung buru-buru datang ke klinik dengan hati yang bahagia dan ucapan syukur.

Mulai hari Minggu ini, Jethro mendapat obat tambahan yaitu Vetmedin.

Videonya bisa dilihat di sini (Kondisi Jethro Minggu 26 Nov 2017 jam 10:00 Dan 22:30).

Bahkan saat kami di sana, Jethro sudah bisa duduk dan jalan. Irama jantungnya sudah mulai membaik dan nafasnya tidak tersengal-sengal lagi. Kami senang banget. Videonya bisa dilihat di sini (Kondisi Jethro Minggu 26 November 2017 Jam 14:00).

Senin, 26 November 2017: WA dari dokter menyebutkan kalau kondisi Jethro sudah semakin membaik. Dan infus sudah dilepas. Saat kami datang membezuk, Jethro sudah normal kembali. Sudah mulai rakus makannya. Infus sudah dilepas. Dan kata dokter, kalau malam ini kondisinya tidak ada perubahan, maka besok bisa pulang. Yipeeeee....

Video saat Jethro sudah semakin membaik bisa dilihat di sini (Kondisi Jethro Senin 27 November 2017)

Selasa, 27 November 2017: Horeeeeee....Jethro sudah bisa pulang ke rumah. Selain obat jantungnya maka dokter juga memberikan obat batuk. Saat tiba di rumah Jethro senang banget, demikian juga dengan kami.

Rabu, 5 Desember 2017: kami bawa Jethro untuk kontrol. Hasil kontrol irama jantung Jethro sudah semakin membaik. Walaupun tidak bisa sebagus saat dia masih muda. Maklum sudah berusia 9 tahun.

Rabu, 13 Desember 2017: beberapa hari sebelum tanggal 13 Desember 2017 atau tepat sekitar dua minggu dari tanggal terakhir dia kontrol, maka kami lihat Jethro kembali batuk-batuk. Tapi kami tidak ada berpikiran lain, mungkin sisa batuk yang dulu.

Tapi pada Rabu, 13 Desember 2017, sekitar jam 3 sore, maka saya perhatikan nafasnya seperti yang dulu, yaitu kencang. Terlihat jelas saat dia tidur. Saya mulai khawatir.

Sorenya, setelah jemput istri saya di kantornya, kami bawa Jethro ke klinik. Sampai di sana, dokter melakukan observasi. Hasilnya disebut kalau kondisi jantung Jethro tidak apa-apa. Jadi boleh dibawa pulang dan observasi selama 3-4 hari ke depan.

Di rumah, Jethro makan malam seperti biasanya. Namun, biasanya setelah makan malam, maka sekitar jam 9 malam, maka dia pasti mulai akan menganggu saya. Karena saya punya kebiasaan, sekitar jam 9 malam, makan pepaya. Nah, dia tau kebiasaan saya ini.

Tapi malam itu, sehabis makan, dia langsung tidur. Tapi tidurnya tidak tenang, tarikan nafasnya kencang sekali, bahkan diiringi dengan batuk-batuk.

Sekitar jam 9 malam, maka Jethro batuk sangat parah, bahkan dia sampai kolaps. Kami lihat dia langsung lemas. Bahkan kami berpikir Jethro akan mati. Langsung saja malam itu kami bawa kembali ke klinik.

Selama perjalana menuju klinik, Jethro duduk di bangku/jok tengah bersama istri saya. Selama perjalanan, dia tidak tidur sama sekali. Bahkan dia duduk menempel ke pangkuan istri saya.

Sampai di klinik, dokter menyarankan supaya Jethro rawat inap supaya bisa diobservasi dan besok pagi rencananya akan rontgen bagian dadanya. Untuk melihat apakah ada masalah dengan paru-parunya.

Inilah momen dimana kami melihat Jethro hidup terakhir kalinya. Saat kami hendak meninggalkan ruangan klinik, maka dari balik kaca, kami melihat Jethro panik dan dia berlari-lari mencari pintu keluar.

Momen Jethro panik inilah yang tidak bisa kami lupakan berdua. Kami akan selalu menangis kalau ingat akan hal ini. Setelah Jethro pergi, maka kami baru sadar kalau saat itu Jethro ingin mengatakan: "Kemana kalian Mommy dan Daddy? Kenapa kalian tinggalkan aku di sini sama orang-orang asing ini? Tadi sore kalian bilang aku tidak rawat inap, sekarang kalian tinggalkan aku di sini"

Kami tinggalkan Jethro dengan hati yang tidak tenang. Belum sampai di rumah, dokter mengirim WA dan gambar kalau Jethro kembali lemas. Dan sedang diusahakan diberi oksigen serta obat penurun tensi. Sebab tensinya sangat tinggi, yaitu 170/110.

Kami langsung balik ke klinik. Di tengah jalan saya telpon dokternya. Dari nada suara dokter, maka tipis harapan kalau Jethro bisa selamat. Kami berdua menangis sambil berharap dan berdoa semoga Jethro masih bisa bertahan dan bisa melihat kami sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya.

Ternyata Jethro tidak bisa bertahan. Sesampainya kami diklinik, Jethro telah pergi. Kami menangis di klinik. Kami tidak perduli dengan dokter dan asistennya. Kami lihat mata Jethro terbuka. Dia kelihatan seperti tidur. Dokter bilang, matanya masih terbuka karena ingin melihat kami.

Jethro Von Beckham Saat Meninggal Di Klinik Drh Al Misbah


Saat kami bawa pulang, maka selama perjalanan mata Jethro tidak bisa menutup. Seakan-akan dia ingin berkata: "Akhirnya kalian datang juga ya Mom & Dad. Aku mau melihat kalian selama perjalanan ke rumah". Sepanjang jalan kami menangis tiada henti.

Tiba di rumah, karena sudah jam 12 malam, maka tidak lah mungkin untuk menguburkannya. Kami letakkan Jethro di kasur di ruang nonton. Dan anehnya, tidak lama setelah kami sampai di rumah, perlahan matanya tertutup. Mungkin dia sudah merasa tenang dan bahagia, kalau ternyata dia tidak ditinggalkan dan sudah ada di rumah dia kembali bersama Mommy dan Daddy-nya.

Sepanjang malam itu, kami tidak tidur. Sepanjang malam itu kami menangis sambil memeluk dan mengelus-elus anabul kami ini.  Sepanjang malam itu kami menemani Jethro agar dia merasa tidak sendirian.

Keesokan paginya, barulah kami mengubur Jethro di halaman depan rumah kami. Supaya kami bisa tetap terus 'melihat' dia, mengenang dia dan menyapa dia setiap hari. Dan dia juga bisa 'melihat' dan 'menjaga' kami dan rumah kami.

Selamat jalan Jethro Von Beckham. Kini kami hanya bisa mengenang semua tentang kau. Gonggongan mu, usil mu, bau nafas mulut mu, aroma tubuh mu, bau pipis dan pup mu, aroma tempat tidurmu, tampang mu kalau lagi diomelin, bandelnya kau yang tidak diam kalau sudah menggongong...ah, masih banyak lagi.

Proses penguburan Jethro von Beckham

Update 29 Januari 2018:

Batu Nisan Jethro von Beckham



Video saat kami mengantarkan Jethro ke peristirahatan terakhirnya:


Pergilah Jethro...Kau sekarang sudah bebas dari rasa sakit mu. Kau sekarang sudah 'cross the Rainbow Brigde" dan pasti sudah bertemu dengan Bang Darryl serta teman-teman mu yang lain.

Kami tidak akan pernah melupakan mu dan akan selalu mengenang mu sepanjang hidup kami.

Miss you nak...

Album Foto-Foto Kenangan Jethro Bersama Mommy Dan Daddyr


The Rainbow Bridge

Rainbow Bridge

Puisi Rainbow Bridge

0 komentar: